Museum MACAN mempersembahkan Fauna Wastopia, komisi Ruang Seni Anak karya perupa Indonesia Rega Ayundya Putri.
18.11.2023–21.04.2024
Tentang Pameran
Museum MACAN mempersembahkan Fauna Wastopia, sebuah komisi Ruang Seni Anak oleh perupa yang berbasis di Bandung, Rega Ayundya Putri. Proyek ini mencakup mural, audio, serta aktivitas edukasi interaktif untuk anak-anak dan keluarga.
Fauna Wastopia mengeksplorasi isu kepunahan dan degradasi lingkungan yang merupakan konsekuensi dari salah urus sampah. Perupa Rega Ayundya Putri menciptakan gambar-gambar mutan imajiner dan spesies hewan yang telah mengalami mutasi. Perubahan pada fisiologi hewan-hewan imajiner ini merupakan hasil dari paparan limbah beracun—sebuah krisis lingkungan yang disebabkan oleh manusia.
Di dalam area Ruang Seni Anak, pengunjung akan dapat melihat mural kota yang ditinggalkan. Akan ada sekitar 28 gambar mutan imajiner yang ditempatkan sebagai cetakan akrilik di dinding. Deskripsi singkat tentang mutan-mutan ini juga disediakan. Nuansa dari kota yang ditinggalkan dan hewan-hewan dalam bentuk suara, dirancang dan diproduksi oleh perupa yang berkolaborasi dengan Deathless Ramz sebagai bagian dari instalasi.
Di area aktivitas, anak-anak dapat menciptakan spesies mutan mereka sendiri dengan membuat kolase. Mereka dapat membawa pulang spesies baru yang telah diciptakan atau menempelkannya di dinding di area aktivitas.
Tentang Perupa
Rega Ayundya Putri (l. Indonesia, 1988) menciptakan karya berskala besar melalui gambar-gambar rumit menggunakan bolpoin pada kertas. Sang perupa mendeskripsikan praktik menggambarnya sebagai bentuk eskapisme—caranya menyalurkan pergolakan yang timbul dalam pikirannya dan menciptakan ruang untuk bernapas dan bertahan di tengah hantaman arus budaya kontemporer. Penelitian artistiknya yang terbaru mengangkat topik-topik seputar fiksi spekulatif, di mana ia menyuguhkan koleksi gambar-gambar satwa di sebuah masa depan distopia yang telah bermutasi akibat kerusakan lingkungan.
Rega mendapatkan gelar Magister Seni Rupa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung pada 2017. Ia telah berpartisipasi pada sejumlah pameran tunggal seperti Phosphene, Omni Space, Bandung (2018); Debu, Can’s Gallery, Jakarta (2020) serta sejumlah pameran kelompok, Asian Students and Young Artist Art Festival di Seoul, South Korea (2017); Kompetisi Trimatra Salihara, Galeri Salihara, Jakarta (2019); dan yang terakhir, Nobody Knows Their Story, Koganecho Area Management Center, Yokohama, Jepang (2023), di mana ia berpartisipasi pada program residensi seni yang mereka jalankan. Saat ini Rega bermukim dan bekerja sebagai dosen di Bandung, Indonesia.