Sebuah instalasi imersif dan terbesar dari Natasha Tontey, dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary.
16.11.2024—06.04.2025
Tentang Karya
Karya baru yang ekspansif dari Natasha Tontey, Primate Visions: Macaque Macabre, akan mengeksplorasi pembalikan hubungan kekuasaan antara makhluk hidup, monyet dan manusia, dilihat dari perspektif budaya Minahasa.
Kera jambul hitam, yang dikenal sebagai Yaki di Minahasa, dipandang sebagai bagian dari struktur sosial kehidupan sehari-hari oleh masyarakat adat dan juga sebagai hama, yang dikenal suka menyerang desa dan mencuri hasil panen. Hubungan ini semakin rumit dengan diakuinya Yaki sebagai spesies yang terancam punah, sehingga mendorong organisasi internasional untuk menggalakkan pelestariannya.
Menggabungkan instalasi dan video multi-saluran, Primate Visions: Macaque Macabre menciptakan suasana yang fantastis, menawarkan perspektif baru tentang pandangan dunia mengenai pelestarian lingkungan dan warisan budaya. Pengunjung dapat membenamkan diri serta menjelajahi latar dan kostum yang digunakan dalam film tersebut.
Natasha Tontey adalah seniman Minahasa yang tinggal di Jakarta dan Yogyakarta, Indonesia.
Pameran terkininya termasuk pameran solo di Auto Italia, London (2022). Pertunjukan dan pemutaran grup terpilih di Festival Film Internasional Singapura ke-34, Festival Film Internasional Karlovy Vary ke-57 (2023), Singapore Biennale (2022); De Stroom Den Haag (2022); GHOST; 2565, Bangkok (2022); Protozone8 Queer Trust, Zürich (2022); Arko Art Council, Seoul (2022), Leeum Museum of Art, Seoul (2022); Hamburger Bahnhof, Museum für Gegenwart, Berlin (2021); transmediale, Berlin (2021); Performance Space 2021, Sydney; Other Futures, Amsterdam (2021); Festival Film Internasional Singapura (2021), Kyoto Experiment 2021; Asian Film Archive, Singapore (2021).
Pada tahun 2020, ia menerima HASH Award dari ZKM, Center for Art and Media Karlsruhe and Akademie Schloss-Solitude. Ia juga merupakan penerima manfaat program Human Machine of the Junge Akademie dari Akademie der Künste Berlin 2021–2023.
Tampak Instalasi
Natasha Tontey (l. Indonesia, 1989), 'Primate Visions: Macaque Macabre', Museum MACAN, Jakarta, 16.11. 2024–6.04.2025. Dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary. Atas izin perupa dan Audemars Piguet.
Natasha Tontey (l. Indonesia, 1989), 'Primate Visions: Macaque Macabre', Museum MACAN, Jakarta, 16.11. 2024–6.04.2025. Dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary. Atas izin perupa dan Audemars Piguet.
Natasha Tontey (l. Indonesia, 1989), 'Primate Visions: Macaque Macabre', Museum MACAN, Jakarta, 16.11. 2024–6.04.2025. Dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary. Atas izin perupa dan Audemars Piguet.
Natasha Tontey (l. Indonesia, 1989), 'Primate Visions: Macaque Macabre', Museum MACAN, Jakarta, 16.11. 2024–6.04.2025. Dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary. Atas izin perupa dan Audemars Piguet.
Natasha Tontey (l. Indonesia, 1989), 'Primate Visions: Macaque Macabre', Museum MACAN, Jakarta, 16.11. 2024–6.04.2025. Dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary. Atas izin perupa dan Audemars Piguet.
Natasha Tontey (l. Indonesia, 1989), 'Primate Visions: Macaque Macabre', Museum MACAN, Jakarta, 16.11. 2024–6.04.2025. Dikomisikan oleh Audemars Piguet Contemporary. Atas izin perupa dan Audemars Piguet.