Sebuah karya performans tentang kekosongan dan upaya masuk ke ruang transisi antara tubuh dan pikiran, material dan tidak material, duniawi dan kosmik, serta feminin dan maskulin.
05.11.2021
Tentang Karya
Melati Suryodarmo Alé Lino (2003) Performans 3 jam
Dalam karya Alé Lino (2003), Melati berdiri di atas sebuah tumpuan, bersandar pada tiang sepanjang empat meter yang diletakkan di dekat ulu hatinya atau disebut sebagai solar plexus. Ia berdiri selama tiga jam dalam posisi ini — sebuah upaya yang memerlukan ketahanan fisik dan mental.
Solar plexus adalah sebuah area yang sangat rentan di dalam tubuh manusia, tempat terbentuknya jaringan syaraf yang kompleks. Dalam performans ini, sang seniman mencapai apa yang disebutnya sebagai “kekosongan total” yang menempatkannya di antara kondisi fisik dan mental.
Karya ini dibuat setelah Melati berkunjung ke Sulawesi Selatan, tempat ia mengamati praktik spiritual komunitas Bissu — sekelompok pendeta bergender cair (gender fluid) yang dianggap sebagai setengah dewa — di wilayah Pangkep dan Bone. Dalam kosmologi masyarakat Bugis, alé lino berarti dunia tengah, atau Bumi. Penelitian lapangan dan keterlibatan Melati dengan Bissu bertujuan untuk mempelajari konsep filosofis ‘kekosongan’ serta dimensi fisik dan psikologisnya.
Alé Lino (2003) mengeksplorasi kekosongan ini ketika Melati berupaya masuk ke ruang transisi antara tubuh dan pikiran, material dan tidak material, duniawi dan kosmik, serta feminin dan maskulin.
Cara Menyaksikan Karya Performans Ini
Alé Lino (2003) adalah bagian dari seri performans dalam pameran 'Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run?' di Museum MACAN.