Ulik Ulak Alik: Eksplorasi Ruang dan Makna Bermain
Pelajari bagaimana Ruang Seni Anak Ulik Ulak Alik menggabungkan permainan dan eksplorasi rancangan material alternatif dalam sesi diskusi bersama Playo, Rambah Runtah, dan Mortier!
25.01.2025
Tentang Program
Apa pentingnya bermain? Bagaimana bermain dapat melatih kreativitas dan mendorong inovasi desain? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi dasar eksplorasi Playo dalam menciptakan Ruang Seni Anak: Ulik Ulak Alik, yang digarap melalui kolaborasi bersama desainer material Indonesia.
Playo, studio kreatif yang berbasis di Jakarta, melihat bermain tidak hanya sebagai aktivitas, tetapi juga sebagai sumber inspirasi tanpa batas yang mendorong kita untuk berimajinasi dan menciptakan. Ruang Seni Anak Ulik Ulak Alik mengembangkan filosofi bermain yang membebaskan, yang mengedepankan rasa ingin tahu dan kesenangan bereksperimen, di mana lewat aktivitas merakit, membongkar, dan mengenal warna, tekstur, serta bentuk, ketidaksempurnaan, kekacauan, dan keacakan menjadi bagian dari proses kreatif.
Material yang dikembangkan 10 kolaborator desainer material di Indonesia mencakup bahan-bahan alternatif seperti limbah tekstil, bio-plastik, cangkang telur, kompos kotoran sapi, kompos jamur, kulit miselium, ampas buah dan sayur, bunga, kertas sabut jagung, plastik daur ulang tutup botol, serta limbah spons. Sehingga melalui aktivitas bermain yang taktil, proyek ini juga memberi ruang bagi kolaborator dan audiens untuk membayangkan ulang kemungkinan-kemungkinan inovasi desain.
Rincian Program
Sabtu, 25 Januari 2025 14.00–15.00 WIB Ruang Gagasan Museum MACAN
Program ini terbuka untuk umum dan akan disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Program bisa diakses menggunakan tiket masuk Museum MACAN.
Dengan minatnya yang mendalam pada budaya dan diplomasi desain, Adil Alba mengasah keahlian berpikir radikal yang unik yang menggabungkan studi budaya dan metode bermain. Sebagai Direktur Utama Playo, sebuah studio kreatif berbasis ruang bermain yang menghasilkan dan memfasilitasi para desainer internasional dalam eksperimen kolaboratif dengan sumber daya lokal untuk menjawab tantangan global.
Keahliannya telah membawanya dan tim Playo bersama menciptakan dan memimpin program-program internasional yang bermitra dengan EUNIC, British Council, Dutch Design Foundation, Resilient Cities Network, dan Qatar Museum, dan masih banyak lagi.
Tentang Pembicara
Genie Anggita adalah Direktur Kreatif Playo. Ia memperoleh gelar Master di bidang Arsitektur dan telah berpengalaman selama satu dekade pada pemrograman kreatif, di mana ia menerapkan pemikiran arsitektural ke dalam program kreatif, seperti Live in Designers (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2013–2014), Bali Creative Industry Center (Kementerian Perindustrian, 2015–2017), Talent Hub (Kementerian Ketenagakerjaan, 2018–2020), dan Altermatter (Playo x British Council x CAST Foundation, 2022–2023).
Tentang Pembicara
Patricia Irene Kusuma bekerja sebagai desainer dan adalah pendukung keberlanjutan yang berdedikasi untuk mempromosikan tanggung jawab lingkungan melalui praktik-praktik berkelanjutan di dalam organisasi. Ia memiliki gelar Master di bidang Bisnis Lingkungan dari Monash University, yang membekali kiprahnya di ranah Ilmu Lingkungan dan Manajemen Proyek.
Tentang Pembicara
Iqra Firdausy adalah desainer interdisipliner dari Jakarta yang mendalami secara empatik praktik desain dengan kesadaran berkelanjutan dan bergerak bersama komunitas lokal dalam aksi kolektif. Bersama Rambah Runtah, Iqra berkolaborasi dengan komunitas di TPA Bantar Gebang untuk membuat produk daur ulang.