Semesta dan Angan: Pilihan Karya dari Koleksi Museum MACAN
Menampilkan karya-karya dari Olafur Eliasson, Keith Haring, Sigmar Polke, Barbara Kruger, Zai Kuning, Tisna Sanjaya, Bandu Darmawan dan masih banyak lagi
30.01.2021–10.04.2022
Tentang Pameran
Semesta dan Angan/Multiverses and Dreams menampilkan sepilihan karya-karya dari sejumlah perupa Indonesia dan internasional dari koleksi Museum MACAN. Berasal dari bahasa Sansekerta, samasta, kata semesta dapat diartikan sebagai seluruhnya, sepenuhnya, segala sesuatu – suatu hal yang mencakup segala sesuatu. Di sisi lain, multiverse adalah istilah yang mengacu pada hipotesis ilmiah tentang realitas teoretis yang mencakup alam semesta paralel dalam jumlah tak terbatas, yang mengajukan gagasan bahwa terdapat alam semesta-alam semesta di luar alam semesta kita. Pameran ini mencoba membayangkan pandangan para perupa terhadap dunia sebagai dunia paralel di dalam multiverse, dengan perspektif dan realitas subjektifnya masing-masing.
Pameran ini menyoroti cara-cara unik para perupa dalam merespons realitas di sekitar mereka dan bagaimana mereka menawarkan cara berbeda untuk melihatnya. Hubungan antara seni dan realitas sendiri telah banyak dibahas dalam sejarah filsafat seni rupa. Dalam derajat tertentu, seni selalu merupakan penggambaran peradaban manusia dan lingkungan sekitarnya. Namun, cara perupa menanggapi realitas mulai berubah pada abad ke-19, sebuah kecenderungan yang muncul dari sebagai hasil dari perubahan sosial dan politik di negara-negara Barat saat itu. Berawal dari realisme, semangat avant-garde terus berlanjut dengan gerakan-gerakan seni modern hingga seni kontemporer saat ini, sebagaimana dicontohkan oleh karya-karya yang ada di dalam pameran ini.
Meski beragam medium dan strategi artistik, namun pengunjung tetap bisa melihat benang merah yang menjadi perhatian di antara karya-karya yang disajikan. Pengunjung juga dapat menjelajahi latar belakang sejarah dari masing-masing karya ini, dan melihat bagaimana perubahan besar mendorong beberapa inovasi yang dibuat oleh seniman dan bagaimana setiap karya membangun lapisan percakapannya masing-masing pada level yang berbeda. Akhir kata, Semesta dan Angan/Multiverses and Dreams mengundang pengunjung untuk melihat pameran ini dari sudut pandang masing-masing, mengungkap lapisan percakapan antara masing-masing karya, antara karya dan pengunjung, serta membayangkan masa depan melalui lensa yang disediakan oleh karya-karya yang diciptakan oleh para perupa dari koleksi Museum MACAN.